Aceh ! www Tajukjurnalis.net
– Masyarakat Desa Serimulya, Kecamatan Penaron, Kabupaten Aceh Timur, mengeluhkan kondisi jalan utama mereka yang mengalami kerusakan parah. Kerusakan ini telah berlangsung selama kurang lebih empat tahun tanpa adanya perbaikan, menyebabkan akses transportasi dan distribusi hasil bumi terhambat signifikan.
Menurut tokoh masyarakat setempat, Darmawan, kondisi jalan sepanjang sekitar 10 kilometer yang menghubungkan Desa Penaron Baru dengan Desa Serimulya sangat memprihatinkan, dengan lumpur dan genangan air yang membuatnya mustahil dilewati oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Jalan di sana seperti jalan gajah, tidak bisa dilewati kendaraan,” ungkap Darmawan, yang juga mantan Keuchik Serimulya, pada Minggu (02/11/2025).
Kerusakan terparah terjadi mulai dari Jembatan Rangka Baja Dusun Dataran Indah, Desa Penaron Baru, hingga perkampungan Desa Serimulya. Akibat kondisi ini, 117 Kepala Keluarga (KK) di Desa Serimulya terpaksa menggunakan jalan perkebunan kelapa sawit milik PT Agra Buminiaga Peunaron untuk berbelanja ke pasar Peunaron atau ke pusat kota Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur
Masyarakat terus memaksakan kendaraannya melintas untuk mengeluarkan hasil bumi mereka, namun hal ini justru memperparah kerusakan jalan yang tidak pernah mendapatkan perawatan.
Darmawan menambahkan bahwa keluhan ini telah disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Timur sejak tahun lalu, namun belum mendapat tanggapan konkret. Terakhir, keluhan juga telah disampaikan kepada Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky.
“Jawaban Bapak Bupati Aceh Timur memberikan harapan akan dibangun tahun 2026 mendatang,” ujarnya.
Masyarakat Desa Serimulya sangat berharap agar pembangunan jalan tersebut dapat segera terealisasi sehingga mereka dapat dengan mudah dan bebas mengeluarkan hasil bumi mereka serta mendapatkan akses yang sama seperti desa-desa lain di Aceh Timur.
( BM.MH )














