Tajukjurnalis.net
Penulis sengaja menulis kue bukan bolu, persepsi masyarakat bolu itu mengacu pada makan yang di buat perpaduan antara telur, gula, tepung serta campuran yang lainnya.
Maksuba biasa di kenal dengan nama kue lapis susu ( lapis puan ) sendiri tidak mengunakan gula dan tepung. Betul-betul tidak mengunakan gula dan tepung apa pun. Rasa manis di dapat dari susu kental manis ( SKM ). Setiap loyangnya menghabiskan satu kaleng susu kental manis ( SKM ). Maaf bukan Sarjana Kesehatan Masyarakat.
Sedangkan volume kue tersebut berasal dari butir-butir telur. Telur yang di gunakan adalah telur bebek, karena akan membuat tekstur yang lebih padat dan gurih.
Resep yang di turunkan secara turun temurun di keluarga kami. Untuk membuat satu loyang kue maksuba ini di butuhkan 40 butir telur bebek. Hanya mengunakan kuning telurnya saja. Kuning telur membuat kue lembut dan mengembang secara alami.
Pemanggangan mengunakan api atas, kami biasa mengunakan sabut kelapa sebagai bahan bakar untuk mendapatkan panas yang merata. Pada akhirnya memberikan kue matang sempurna dan warna yang bagus.
Resep kue ini sudah turun 5 generasi. Ritualnya dari dulu sampai sekarang tetap sama. Demi menjaga cita rasa dan tampilkan akhir yang sempurna.
Konon kue ini sendiri sudah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya. Merupakan ikonik kota Palembang pada wisata kulinernya. Di samping makanan khas lainnya Burgo, lakso, tekwan, pempek, pindang serani , pindang meranjat, sambal cengge, sambal cung.
Penulis lebih suka opor ayam khas Palembang. Ada yang tahu beda opor ayam Palembang dengan opor ayam lainnya.
nopi ( Evi Ridwan )