www.tajukjurnalis.net
Besarnya kucuran dana desa (DD) yang diberikan Pemerintah terhadap Desa Yang ada di Indonesia ternyata tidak serta merta membuat Sarana dan Prasana ,Pemberdayaan didesa tersebut itu menjadi lebih baik. Kamis (16/01/2024)
Sebagai contoh salah satu Desa Kuala Tolam Pelalawan kab Pelalawan (Riau), yang dipimpin Suardi seperti tanpa perawatan, padahal untuk sarana dan pemberdayaan yang di laporkan oleh pihak Desa Kualo Tolam melalui laman dana desa.kemendes.go.id tersebut tergolong besar nilai laporannya. Dari data yang di terima awak media yaitu Tahun anggaran2023
-Tahap:1 Rp 421.092.900
-Tahap:2 Rp 255.492.900
-Tahap:3 Rp 175.057.200
-Total anggaran tahun 2023 sebesar Rp.851.643.000
Saat temuan ini ingin dikonfirmasikan pada pihak desa, Kepala desa enggan di konfirmasi wartawan & tim. Awak media menilai dengan sikap yang sangat tidak bersahabat dan terkesan Seperti tidak takut akan hal tersebut. Menjadi tanda tanya besar. Ada apa Di Desa Kuala Tolam Pelalawan Riau? Semakin besar kemungkinannya adanya bek-Up dari terdekat .
Tak kehabisan akal, awak media dan tim coba mempertanyakan tentang Info Grafik dan laporan apebedes pihak Desa , namun dijawab dengan nada ketus Dan lantang” wartawan tidak berhak mempertanyakan itu”, jawab pemerita desa yang enggan menyebutkan namanya.
Atas sikap yang ditujukan pihak desa dan kepala desa yang enggan untuk di jumpai wartawan dan tim, untuk mengonfirmasi temuan ini, menunjukan bahwa pihak desa baik kepala Desa Bendahara serta operator dana Desa diduga kuat secara bersama-sama berkolusi dalam membuat laporan pengeluaran dana Desa tersebut tidak sebagaimana mestinya,
Sampai pemberitaan ini ditayangkan kepala Desa tidak dapat di konfirmasi,harap dari tim awak media agar desa Kuala Tolam yang di pimpin Atas nama Suardi,agar pehak penegak hukum (APH) agar di audid kembali anggaran tahun 2023.
( Tim)
*Bersambung….*