Sampang, tajukjurnalis.net –
Peristiwa beruntun yang membuat beberapa pengendara tergelincir di Jalan Raya Banjar Talela, Kecamatan Camplong, Sampang, Jumat (23/5), memperlihatkan dua sisi realitas penanganan di lapangan: respons sigap petugas dan ketiadaan kejelasan tentang akar masalah yang sebenarnya.
Video berdurasi 59 detik yang beredar di media sosial memperlihatkan dua pengendara motor jatuh hampir bersamaan di lokasi yang sama. Narasi video menyebut, kejadian tersebut bukan yang pertama—beberapa pengendara lain disebut telah lebih dulu mengalami hal serupa.
Polisi dari Polsek Camplong bergerak cepat ke lokasi. Mereka menyiram jalan dengan air, membersihkan sisa tumpahan, dan mencoba memastikan bahwa jalan tidak lagi membahayakan. Pernyataan resmi dari Kasat Lantas Polres Sampang, AKP Sigit Ekan Sahudi, S.H., M.M., menyebut jalanan telah diperiksa dan dinyatakan tidak licin setelah diguyur hujan. Namun, publik tak kunjung diberi kepastian mengenai apa sebenarnya zat yang membuat jalan begitu berbahaya.
Inilah letak persoalannya: cepatnya tindakan di lapangan tidak dibarengi transparansi mengenai asal tumpahan. Tidak ada data apakah itu oli, solar, atau cairan limbah industri. Tidak ada penyelidikan terbuka atau langkah konkret untuk mencegah kejadian serupa. Warga, termasuk para pengendara yang melintas tiap hari, dibiarkan bertaruh nyawa di jalan umum yang seharusnya aman.
Apresiasi memang layak diberikan atas reaksi cepat aparat. Tetapi masyarakat juga berhak mendapatkan jawaban konkret. Bukan sekadar pembersihan dan pernyataan normatif, melainkan tindakan nyata untuk menyelidiki dan mempublikasikan sumber masalah. Tanpa itu, tindakan sesigap apa pun tetap akan terlihat setengah hati, dan kepercayaan publik hanya akan mengikis.
Hairil Anwari