Luwu, Tajuk Jurnalis Net. 16/06/2025, mantan ketua pengurus BRNR PAC Ponrang Selatan (Ponsel) Harmiati S. P.di menolak menerima surat permintaan pengunduran dirinya, penolakan terjadi karena surat dibuat hanya sepihak, tanpa ada persetujuan dari semua pengurus
pada hari ahad, 11/05/2025, ketua pengurus BRNR DPC Kab. Luwu, memfasilitasi pertemuan antara korcam dan beberapa kordes di desa Bassiang di kecamatan Ponsel dikediaman kordes Bassiang ibu Tenri
tujuan ketua DPC mengadakan pertemuan ini, karena banyaknya polemik yg terjadi didalam kepengurusan BRNR Ponrang Selatan, terkait tuduhan ibu Harmiati kepada ibu Tenri untuk mengkudeta jabatannya sebagai ketua korcam di Ponsel, dan menuduh ketua DPC BRNR yg mengambil uang pembuatan KTA manual
setelah pertemuan itu berlangsung dengan aduh mulut dirumah kordes bassiang, ibu Tenri selaku ketua kordes menepis tuduhan yang selalu di publikasikan melalui grup WA dan medoktirim semua anggota yang tdk faham permasalahan ini yg bekerjasama dengan sekjend BRNR bapak Arifuddin
setelah kami meminta keterangan ketua DPC BRNR terkait uang KTA manual
ketua DPC menjelaskan dalam keterangannya, “saya hanya mengelola beberapa desa saja dari 12 desa dan 1 kelurahan, yang berada di Ponsel, tapi tuduhan ibu Harmiati, bahwa saya yg mengambilnya untuk pembuatan KTA”
maka ketua DPC BRNR Luwu berangkat ke Makassar menemui bapak waketum Sulawesi 2 DPP Pusat, untuk melaporkan agar ibu Harmiati di buatkan surat permintaan pengunduran dirinya di BRNR karena sudah tdk nyaman lagi
maka, waketum membuat kan surat stelah mendengar semua laporan dan pelanggaran yg di buat ibu Harmiati yang selalu mengambil inisiatif sendiri, dan menyuruh anggota membuat rekening dan meminta uang untuk pembuatan buku rekening
setelah surat di buat oleh pak waketum DPP Pusat di tanda tangani oleh pak ketua DPC BRNR Luwu, dan pak ketua DPC BRNR Luwu kembali keluwu agar surat itu di berikan atau di sampaikan kepada yg bersangkutan
setelah menerima surat permintaan pengunduran dirinya, ibu Harmiati menolak surat permintaan pengunduran dirinya, bahkan berani melawan ketua DPC BRNR Luwu yang di bantu oleh bapak sekjend BRNR Luwu yaitu bapak Arifuddin Bs
setelah beberapa hari, ibu Harmiati membuat surat klarifikasi yang mendiskreditkan ketua DPC BRNR Luwu