SAMPANG, tajukjurnalis.net – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Sampang menunjukkan langkah konkret mendukung akselerasi program Ketahanan Pangan nasional dengan menjalin sinergi lintas instansi. Pada Selasa, 10 Juni 2025, Kepala Rutan Sampang, Kamesworo, melakukan kunjungan resmi ke dua dinas strategis di lingkungan Pemkab Sampang: Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan serta Dinas Kelautan dan Perikanan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat pembinaan kemandirian warga binaan berbasis pertanian dan budidaya perikanan. Langkah ini selaras dengan instruksi Menteri Hukum dan HAM RI serta program prioritas Presiden RI dalam membangun ketahanan pangan dari hulu ke hilir—termasuk dari balik lembaga pemasyarakatan.
“Pembinaan warga binaan bukan hanya soal kedisiplinan, tapi juga soal pemberdayaan. Ketahanan pangan menjadi salah satu pintu masuk yang ideal untuk itu,” tegas Kepala Rutan Kamesworo dalam forum koordinasi tersebut.
Respons dari kedua dinas terbilang positif. Dinas Pertanian menyatakan kesiapan untuk memberikan pelatihan teknis bagi warga binaan, sedangkan Dinas Perikanan menilai bahwa program budidaya ikan di Rutan adalah langkah inovatif yang dapat memberi nilai ganda: pembinaan dan produksi pangan lokal.
Rencana jangka pendek berupa penyusunan nota kesepahaman (MoU) akan segera ditindaklanjuti, termasuk penjabaran teknis kerja sama agar program pembinaan ini dapat berjalan sistematis dan berkelanjutan. Laporan kegiatan pun telah dikirimkan kepada Direktur Jenderal Pemasyarakatan dan Kepala Kanwil Pemasyarakatan Jatim sebagai atensi dan permintaan arahan lebih lanjut.
Namun demikian, redaksi menilai bahwa keberhasilan program ini tidak semata ditentukan oleh nota kesepahaman dan seremoni koordinasi. Tantangan sesungguhnya ada pada aspek kesinambungan, pelaksanaan harian, dan evaluasi hasil nyata di lapangan.
Program pembinaan berbasis ketahanan pangan memang penting, namun harus dijauhkan dari pendekatan formalitas belaka. Tanpa dukungan anggaran, sumber daya, dan komitmen pengawasan bersama, inisiatif mulia ini rentan terhenti di tengah jalan.
> “Jangan sampai program ini hanya jadi proyek dokumentasi, tapi minim pelaksanaan. Kita butuh transformasi pemasyarakatan yang benar-benar produktif,” ujar salah satu aktivis pemuda di Sampang yang dimintai tanggapan, Rabu (11/6/2025).
Redaksi TajukJurnalis.Net mengapresiasi langkah Rutan Sampang yang progresif dan mendorong seluruh pemangku kepentingan di daerah untuk menjadikan program ini sebagai gerakan nyata, bukan rutinitas laporan. Himbauan kami: jangan terlena oleh apresiasi awal—karena warga binaan membutuhkan lebih dari sekadar wacana, mereka butuh masa depan.
Hairil Anwari