Tajukjurnalis.net, Pekanbaru, Ikatan Keluarga Pesisir Selatan Provinsi Riau menyoroti masalah pembalakan liar pada kawasan Lintas Bayang (kabupaten Pesisir Selatan) – Alahan Panjang (Kabupaten Solok), yang sudah berdampak merusak lingkungan. Demikian keterangan ketua IKPS Riau H Jhon Satri,SH.,M.H Dt Rajo Nan Sati saat diwawancara awak media, Sabtu (02/08/2025).
Berdasarkan loparan masyarakat Bayang yang terdampak terhadap pembalakan liar tersebut, telah terjadi kerusakan lingkungan yang cukup serius, sehingga sangat berdampak pada perekonomian masyarakat setempat. Kami telah melaporkan masalah ini dengan anggota DPRD Pesisir Selatan, ujar Buyung (nama samaran) salah seorang masyarakat Bayang yang dekat dari lokasi pembalakan liar tersebut.
Pembahasan terhadap masalah yang ditimbulkan oleh pembalakan liar yang terjadi di kawasan Lintas Bayang – Alahan Panjang dibahas di kota Pekanbaru, Kamis (31/07/2025) yang dihadiri oleh segenap pengurus IKPS Riau, Akedemisi, Tokoh Masyarakat, dan beberapa anggota DPRD Pesisir Selatan (Aprinal Tanjung,SH, Itarman, Arfidal, & Novermal) saat kunker di Pekanbaru.
Hasil pertemuan tersebut menyepakati agar pembalakan liar kawasan Lintas Bayang – Alahan Panjang segera dihentikan. Kami minta kepada bapak Gubernur Sumbar, Kapolda Sumbar, Kajati Sumbar, Pemerintah Daerah, dan seluruh instansi terkait agar dapat mengusut secara tuntas masalah ini, ujar H Jhon Satri,SH.MH juga sebagai Pembina Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM) Riau.
Hal senada juga ditegaskan oleh DR Alirman Sori,SH.,MH.,MM, agar Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi, untuk menghentikan pembalakan kayu di kawasan hutan yang menghubungkan jalan tembus Sariak Bayang-Alahan Panjang Kabupaten Solok.
Tanggapan DR Alirman Sori,SH.,MH.,MM, yang saat ini menjadi anggota Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR 2024-2029, juga mengingatkan Polda Sumatera Barat untuk memproses pelaku pembalakan kayu yang berada dijalan tembus Alahan Panjang-Sariak Bayang.
“Bila kegiatan pembalakan tidak dihentikan, selain akan mengancam keselamatan masyarakat, juga merusakan ekosistem lingkungan, karena rentan terhadap longgsor dan ancaman banjir bandang”, ujar mantan Senator Sumatera Barat ini.