Manado, tajukjurnalis.net- Suasana haru dan duka menyelimuti Pelabuhan Manado sore ini ketika Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling (YSK) tiba langsung menyambut para korban kebakaran KM Barcelona V.A. Kapal yang terbakar hebat di perairan Pulau Talise, Minahasa Utara pagi tadi, sekitar pukul 12.00 WITA, telah memicu aksi penyelamatan dramatis dengan ratusan penumpang terjun ke laut mengenakan pelampung .
KM Barcelona V.A, kapal penumpang rute Talaud-Manado, sedang dalam pelayaran dari Pelabuhan Melonguane, Talaud, saat kobaran api tiba-tiba melalap dek atas kapal. Saat kejadian, sejumlah penumpang sedang makan siang. Api diduga bermula dari salah satu kamar penumpang . Asap hitam pekat membubung tinggi, memicu kepanikan massal. Video viral di media sosial menunjukkan para penumpang—termasuk anak-anak, lansia, dan ibu hamil—berteriak minta tolong sambil berdesakan mencari jalan menyelamatkan diri .
Menyelamatkan nyawa, ratusan penumpang menceburkan diri ke laut dengan pelampung. Nelayan lokal di Pulau Talise dan Gangga segera bergerak dengan perahu tradisional menyambut korban yang berenang ke darat . Tim SAR gabungan—Basarnas, Polairud, TNI AL, dan Bakamla—dikerahkan dengan enam armada, termasuk kapal KRI Pari dan KAL Tedung Selar . Para korban dievakuasi sementara ke Pulau Gangga II, lokasi terdekat dari kebakaran .
Gubernur YSK hadir di Pelabuhan Manado menyaksikan proses pemindahan korban dari Pulau Gangga II. Ratusan keluarga telah menunggu sejak siang dengan cemas. Dalam pernyataannya, YSK menyatakan duka mendalam atas musibah ini dan memastikan seluruh korban akan mendapat pendampingan medis dan psikologis . “Ini tragedi yang menyayat hati. Pemerintah provinsi akan memastikan semua kebutuhan dasar korban terpenuhi,” ujarnya.
Berdasarkan data terakhir Danlantamal VIII Manado, Laksamana Pertama TNI May Franky Pasuna Sihombing, sebanyak 280 penumpang berhasil dievakuasi . Tragisnya, tiga penumpang meninggal dunia. Satu di antaranya adalah ibu hamil yang dievakuasi ke darat dalam kondisi kritis . Dua korban lain diidentifikasi sebagai Asna Lapae (50) dan Zakaria . Pihak TNI menegaskan kematian bukan akibat bakar, melainkan sakit yang diderita sebelumnya.
Warga sekitar Pulau Talise dan Gangga menunjukkan heroisme luar biasa. Mereka mendata nama-nama korban yang selamat dan mengirimkan informasinya ke keluarga yang menunggu di Manado . Kapal nelayan dan perahu dari sejumlah dive resort ikut serta dalam evakuasi, menyelamatkan penumpang yang hanyut di laut.
Meski seluruh penumpang telah dievakuasi, tim SAR masih memeriksa kapal untuk memastikan tidak ada korban tertinggal . Pangkoarmada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata memimpin koordinasi dari Jakarta dan memastikan seluruh sumber daya dikerahkan . Kondisi kapal yang hangus di beberapa sisi dan masih mengepulkan asap menjadi tantangan tersendiri .
Gubernur YSK telah memerintahkan Dinas Kesehatan Sulut untuk memeriksa seluruh korban, terutama yang mengalami luka-luka atau trauma psikologis akibat insiden . Pemerintah provinsi juga akan bekerja sama dengan otoritas pelayaran untuk menginvestigasi penyebab kebakaran—langkah yang disebut YSK sebagai upaya mencegah terulangnya tragedi serupa.
Tragedi KM Barcelona V.A menyisakan catatan kritis tentang sistem tanggap darurat maritim Indonesia. Kolaborasi antara nelayan lokal, TNI, Basarnas, dan pemerintah daerah menjadi contoh positif respons kebencanaan . Namun, kejelasan prosedur evakuasi dan ketersediaan alat keselamatan yang memadai tetap perlu dievaluasi. Gubernur YSK berjanji menjadikan musibah ini sebagai momentum perbaikan sistem transportasi laut Sulut . “Laut adalah nadi hidup kita. Keselamatan penumpang harus jadi prioritas tertinggi,” tegasnya .
Malam ini, Pelabuhan Manado masih diselimuti duka. Tiga peti jenazah disemayamkan dengan penghormatan terakhir, sementara korban yang selamat mulai dipulangkan ke keluarga. Nama-nama seperti Asna Lapae, Zakaria, dan ibu hamil yang belum sempat menimang bayinya, menjadi pengingat pilu bagi seluruh warga Sulut. Di balik asap hitam yang membubung dari KM Barcelona V.A, yang tersisa adalah nyala harap: semoga laut tak lagi menyimpan duka .
(Anita eda)