Aceh.www.Tajukjurnalis.net.
Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial, Ronny H, meminta Bupati Aceh Timur, Iskandar Farlaky, tidak membiarkan kejadian keracunan bau busuk gas diduga di sekitar lingkar tambang gas PT. Medco, terus menerus terjadi di masa pemerintahannya.
Ronny mendesak ada sikap yang jelas dan tegas dari bupati terhadap perusahaan tambang gas tersebut yang terkesan kerap mengelak dan mengakal – akali setiap adanya kejadian.
” Kita minta bupati tegas terhadap insiden yang sering terjadi bahkan berulang – ulang itu, dan jangan sampai ini terus terjadi di masa pemerintahan Farlaky, jangan sampai nasib masyarakat jadi mainan terus di sana, percuma bupati sering sidak Puskesmas, kalau yang di sekitar tambang keselamatan masyarakat diabaikan,” kata Ronny, Jumat 15 Agustus 2025.
Ronny menggungkapkan bahwa kejadian keracunan bau gas busuk yang kerap menelan banyak korban dan lalu dilarikan ke RS seolah sudah menjadi bencana tahunan bagi masyarakat setempat dan tidak diselesaikan secara serius oleh pemimpin di Aceh Timur, bahkan pihak perusahaan terkesan menganggap enteng setiap kejadian, bahkan diduga kerap membumbuinya dengan akal – akalan termasuk berbagai upaya pembungkaman media dengan segala cara.
” Kejadian ini sudah bukan satu dua kali, udah macam bencana musiman bagi masyarakat, tanpa ada solusi yang jelas, bahkan para pemimpin Aceh Timur tedahulu terkesan santai menonton penderitaan rakyatnya, seolah bagai pemimpin tanpa moral,” Ketus pengritik cadas yang dikenal concern dengan isu -isu sosial, demokrasi dan hak asasi manusia itu.
” Setiap kejadian perusahaan bukan sibuk mencari solusi supaya itu tidak terjadi lagi, tapi mereka diduga malah sibuk membungkam media dengan segala cara agar tidak diberitakan negatif, dan memoles dengan pencitraan busuknya itu, terbukti diduga banyak media yang diajak jalan- jalan ke luar kota, dan jelas -jelas tidak akan mau memberitakan kejadian, apalagi menayangkan statement kami ini, sehingga nasib masyarakat terus begitu, selalu jadi mainan,” ungkap putera Idi Rayeuk tersebut.
Ronny juga sangat menyayangkan masyarakat diduga terkadang menjadi objek permainan oknum perusahaan yang hanya diberikan santunan tak seberapa pasca kejadian lalu menghilang. Dia juga menduga aksi serang menyerang terhadap perusahaan gas itu bukan demi kepentingan masyarakat, tapi segelintir oknum yang sarat kepentingan, sehingga problem sekitar tambang gas itu tak pernah terselesaikan secara tuntas.
” Sangat disayangkan masyarakat disana diduga jadi objek akal – akalan oknum perusahaan yang dibikin diam dengan santunan alakadarnya, sedangkan keselamatan kesehatan generasi mereka terancam, itu jelas pelanggaran HAM berat dan Kejahatan lingkungan, ditambah lagi diduga banyak pemain di luar perusahaan yang kerap menyerang perusahaan hanya sebagai permainan demi keuntungan pribadi dan kelompok,” terangnya.
Yang lebih aneh lagi bagi Ronny adalah wakil rakyat di Aceh Timur yang selalu mempertontonkan sikap latahnya terkait insiden bau busuk di sekitar tambang gas itu.
” Biasanya anggota dewan baru ribut pas ada kejadian, itu pun satu dua orang saja, lalu entah kenapa mereka diam, sampai ada kejadian lagi nanti ribut lagi, entah siapa yang bikin mereka bisa diam? Dinas LH juga begitu, baru turun ngecek ke lapangan pas kejadian, lalu diam kayak enggak ada kejadian, sebenarnya mereka sekolah apa enggak itu, apakah mereka semua digaji hanya untuk latah – latah seperti itu?” pungkas alumni Universitas Ekasakti itu menutup keterangannya.
(BM.MH)