Malinau, 04 Maret 2025
www.tajukjurnalis.net
Cuaca panas di Kabupaten Malinau pada bulan Ramadhan 1446 H membuat para petani menjerit. Hal ini dipicu oleh masuknya beras impor “Bumi Sabah” dari negeri jiran Malaysia.
Beredarnya beras impor di beberapa kios telah mengiris hati masyarakat, terutama setelah perhelatan demokrasi nasional usai. Ironisnya, kondisi ini bertolak belakang dengan visi dan misi yang disampaikan saat kampanye.
Beras Bumi Sabah ini dijual dengan harga Rp130 ribu per zak atau Rp13 ribu per kilogram. Sementara itu, hasil peninjauan langsung tim jurnalis di gudang Perusda Malinau yang berada di Desa Kaliamok menemukan kejanggalan: stok gabah masih menumpuk dan belum digiling.
“Saya pernah melihat beras Bumi Sabah, tetapi tidak membelinya,” tutur seorang karyawan gudang kepada awak media saat liputan di lapangan.
Reporter: Jefry Musa Bani